Foto Tommy Soeharto Sekarang

Foto Tommy Soeharto Sekarang

Walaupun berbeda, kawasan Cihampelas tetap menjadi tempat populer pada masanya

Sebelum menjadi kawasan kota kekinian, Antapani dulunya hanya sebuah daerah persawahan

Dari sebuah desa, kini kawasan Dago telah bertransformasi menjadi pusat hiburan Bandung

Bandung dulu tidaklah semaju sekarang. Meski padat, ini sisi positif yang harus disyukuri

Tidak semuanya diubah total, ada beberapa titik yang dipertahankan. Salah satunya Jalan Braga ini

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: 10 Tempat Makan Keluarga di Bandung yang Bikin Kumpul Jadi Seru

Adem banget, ya? Perubahan Alun-alun Bandung dan masjidnya terasa sangat drastis

Suara sanggahan muncul ketika foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) disandingkan dengan Presiden ke-2 RI Soeharto dengan disertakan narasi kesamaan pemerintahan antara keduanya. Mereka yang menyanggah tidak setuju dengan hal itu. Siapa saja mereka?

Untuk diketahui, foto Jokowi dan Soeharto sejajar mengenakan jas dan peci warna hitam diunggah di akun Instagram YLBHI. YLBHI menyebut foto tersebut dibuat oleh koalisi masyarakat sipil.

"Itu buatan koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia, ada banyak member-nya," kata Ketua YLBHI M Isnur kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun Instagram Fraksi Rakyat Indonesia juga memposting foto Jokowi sejajar dengan Soeharto. Akun YLBHI dan Fraksi Rakyat Indonesia sama-sama memberikan keterangan pemerintahan Jokowi serupa dengan Orde Baru atau Orba.

Berikut 10 poin kesamaan pemerintahan Jokowi dan Orba versi Fraksi Rakyat Indonesia:

1. Mengutamakan pembangunan fisik dan serba "dari atas" ke "bawah" untuk kejar target politik minus demokrasi.2. Pembangunan bernuansa koruptif dan nepotis3. Tidak ada perencanaan resiko untuk masyarakat yang terdampak pembangunan sehingga menciptakan kemiskinan (pemiskinan) struktural4. Pembangunan tidak berizin atau dengan izin yang bermasalah5. Legal (UU dan Kebijakan) namun tanpa legitimasi suara rakyat.6. Melayani kehendak kekuasaan dan elite oligarki dengan cara perampasan & perusakan lingkungan.7. Menstigma rakyat yang melawan perampasan hak dengan melawan pembangunan, komunis, radikal, anarko8. Menangkap, mengkriminalisasi bahkan tak segan menembaki rakyat yang mempertahankan hak hingga terbunuh9. Pendamping & warga yang bersolidaritas dihalangi bahkan ditangkap10. Mengontrol narasi, informasi termasuk membelokkan fakta.

PDIP Sebut Ada Kesamaan dan Perbedaan

Senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut ada persamaan serta perbedaan pemerintahan Jokowi dan Soeharto. Persamaan terletak pada ekonomi, sementara perbedaan terletak pada politik.

"Meski ada kesamaannya, tetap lebih banyak perbedaannya. Di zaman Soeharto, pakem yang dijalankan, liberalisme ekonomi digenjot, liberalisme politik dikendalikan. Jadi muncul pemerintahan yang otoriter. Ada defisit demokrasi," sebut Hendrawan.

"Sekarang, liberalisme ekonomi dan politik berjalan bareng. Di tengah-tengah liberalisasi, disrupsi teknologi dan globalisasi, Jokowi berusaha mengorkestrasi peran negara untuk terus hadir sebagaimana ada dalam konsideran Nawacita," tegasnya.

Anggota Komisi XI DPR RI ini mengulas juga soal adanya penilaian era saat ini demokrasi Indonesia sudah bablas. Jokowi, kata Hendrawan, mengoreksi kondisi tersebut.

"Di era reformasi, ada yang bahkan berpandangan, demokrasi kita sudah kebablasan. Orang bebas berekspresi apa saja, termasuk yang mendasarkan gerakannya pada ideologi di luar Pancasila. Pemerintahan Jokowi berusaha melakukan koreksi, sebelum terlambat dan kita terancam disintegrasi," ucapnya.

Lihat juga video 'Jokowi Targetkan Konservasi Laut 32,5 Juta Hektare pada 2030':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman berikut

VIVA.co.id ©2008 | All Rights Reserved

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok T diungkap oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani dalam acara pengukuhan komunitas pekerja migran di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 16 Juli 2024. Atas ucapannya itu, Benny kemudian diperiksa oleh Bareskrim Polri pada Senin, 5 Agustus 2024.

Usai pemeriksaan selama sekitar 8 jam, Benny juga belum mau mengungkap siapa inisial T yang dimaksud. Ditanya apakah sosok T tersebut adalah Tommy Hermawan Lo putra dari Jerry Hermawan Lo, Benny hanya tersenyum sambil berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro membantah Tommy Hermawan Lo adalah sosok T yang disebut Benny Rhamdani sebagai pengendali judi online. "Enggak benar (Tommy Hermawan Lo), karena memang yang bersangkutan (Kepala BP2MI), yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga enggak ada," ujar Djuhandani saat ditemui di Bareskrim Polri, pada Senin, 5 Agustus 2024.

Lantas, siapa sebenarnya Tommy Hermawan Lo?

Tommy Hermawan Lo merupakan anak dari pengusaha properti kelas kakap di Indonesia, Jerry Hermawan Lo. Tommy adalah seorang pengusaha muda Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Kontek Aja, sebuah perusahaan di bawah naungan JHL Group.

Adapun JHL Group adalah perusahaan yang didirikan ayah Tommy, Jerry Hermawan Lo, yang juga menjabat sebagai pemiliknya. JHL Group merupakan perusahaan nasional yang menjadi perusahaan induk dari berbagai lini bisnis. Mulai dari perhotelan, pertambangan, gaya hidup, kebugaran, otomotif, dan media.

Selain menjabat sebagai Komisaris PT Kontek Aja, Tommy juga menjadi pemilik dari klub Dewa United. Ini merupakan klub yang mewadahi tiga cabang olahraga populer di Indonesia, yakni sepak bola, basket, dan Esport.

Untuk cabang sepak bola, pada awalnya klub ini bernama Martapura Dewa United. Namun, Tommy menggantinya menjadi Dewa United setelah mengakuisisi klub tersebut.

Setelah itu, Tommy pun melebarkan sayapnya dengan memperkenalkan klub basket bernama Dewa United Banten dan klub Esport, Dewa United Morpheus. Esport Dewa United ini menaungi berbagai cabang Esport, mulai dari PUBG Mobile, MPL, Free Fire, PES 2021, MDL, dan Counter Strike 2.

Untuk mendukung perkembangan klub-klub olahraganya, Tommy telah membangun pusat pelatihan di Pagedangan, Tangerang dan Megamendung Bogor. Pusat pelatihan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai guna meningkatkan performa para atlet di klub Dewa United tersebut. Ini juga menjadi tanda keseriusan dan komitmen Tommy untuk memajukan olahraga Tanah Air.

Kiprah Tommy di dunia olahraga juga ditunjukannya dengan menjadi pengurus di National Olympic Committee (NOC) Indonesia. Di organisasi tersebut, Tommy dipercaya untuk menjabat sebagai Bendahara di bawah pimpinan Ketua Raja Sapta Oktohari.

Adapun NOC Indonesia adalah sebuah organisasi nasional non-profit yang melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional. Terbentuk sejak 1 Januari 1952, NOC Indonesia sebelumnya merupakan bagian dari fungsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga, NOC Indonesia lalu berdiri secara independen dan kemudian bergabung menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret 1952.

Artikel ini dikoreksi pada Rabu, 14 Agustus 2024 pukul 16.20 WIB untuk menghilangkan soal podcast  Alvin Lim dari LQ Law Firm yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan Tommy Hermawan Lo. Kami mohon maaf atas kekeliruan ini.

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Silih berganti nama pemimpin membuat Bandung menjadi lebih baik hingga seperti sekarang. Salah satu yang paling terasa adalah perubahan dalam perencanaan wilayah kotanya.

Yuk, kita bernostalgia sedikit melihat pemandangan Bandung tempo dulu dan sekarang!

Siapa yang sekarang sering ke Jalan Asia Afrika untuk sekadar mendapatkan foto kece?

Gedung Sate yang sekarang terlihat lebih indah dan keren, ya?

Villa Isola adalah salah satu bangunan berarsitektur art deco yang tetap dipertahankan di Bandung

Itulah beberapa perubahan yang telah dialami Bandung dari masa ke masa. Menurut kamu, kawasan kota tua mana yang terbaik untuk dijadikan tempat wisata di Bandung? Tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.